
Keterangan Gambar : Apel pagi yang dipimpin Megawati,Direktur Jasa dan Niaga PT RPH Surabaya Perseroda, Senin (8/12). Foto:RPH/Anton Kusnanto
Surabaya — Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya menggelar apel pagi bersama yang dipimpin oleh Megawati, Direktur Jasa dan Niaga PT RPH Surabaya Perseroda, Senin (8/12). Apel ini menjadi momen penting bagi seluruh jajaran untuk memperkuat langkah strategis menyambut momentum akhir tahun serta mempersiapkan target dan tantangan memasuki tahun 2026.
Dalam amanatnya, Megawati menyampaikan rasa syukur bahwa seluruh proses bisnis RPH terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Megawati juga menegaskan bahwa perkembangan industri halal di Indonesia bergerak dengan sangat cepat. Sebagai salah satu bagian inti dari alur distribusi produk halal, RPH memiliki peran strategis dalam penyediaan daging sapi dan ayam yang aman, sehat, utuh, dan halal bagi masyarakat.
"RPH menjadi bagian utama dalam ekosistem peredaran daging. Di sinilah peran kita menjadi penting untuk menjamin kehalalan proses dari hulu ke hilir,” terang Megawati.
Melalui komitmen tersebut, RPH berupaya memastikan bahwa proses penyembelihan, penanganan karkas, hingga distribusi mengikuti standar halal, kesehatan hewan, sanitasi, dan keamanan pangan.
Tahun ini juga menjadi tonggak penting dengan perubahan status RPH dari perusahaan daerah menjadi persero daerah PT RPH Surabaya Perseroda. Transformasi ini membuka peluang lebih luas untuk mengembangkan model bisnis yang kompetitif, inovatif, dan berorientasi kinerja.
“Perubahan ini adalah upaya untuk menjadikan perusahaan lebih adaptif dan mampu menangkap peluang bisnis yang lebih besar. Dampaknya bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan seluruh karyawan,” ungkapnya.
Untuk itu, Megawati menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antardivisi agar operasional berjalan lancar dan efisien.
Beliau mengingatkan bahwa hambatan operasional sering muncul bukan karena masalah teknis, tetapi karena keterlambatan komunikasi.
“Ketika tidak ada komunikasi, masalah yang seharusnya sederhana dapat berkembang menjadi kerusakan besar dan berbiaya lebih mahal. Karena itu, budaya koordinasi harus menjadi kebiasaan dalam organisasi kita,” pesannya.
Dijelaskannya, RPH Surabaya kini juga telah memperluas layanan dengan produksi ayam. “Semoga langkah ini menjadi penopang tambahan bagi keberlanjutan perusahaan,” harap Megawati.
Ia juga mengingatkan bahwa menjelang masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), kebutuhan pemotongan dan distribusi diprediksi meningkat sehingga seluruh tim harus siap memperkuat ritme kerja.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Megawati untuk memotivasi seluruh tim agar dapat menjaga konsistensi dan solidaritas kerja. “Momentum Nataru ini adalah kesempatan kita meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan kebersamaan dan kesolidan tim, saya yakin kita dapat melompat lebih baik untuk memasuk
i tahun 2026,” tutupnya.(Ant)
Tulis Komentar